Minggu, 17 Maret 2019

Refleksi Review PKM 2019


Review Nasional PKM 2019

Made Pramono[1]

Jika rata-rata setiap reviewer mereview 160 judul PKM tahun 2019 ini, maka boleh kita berharap terpenuhinya ramalan ilmiah Indonesia Emas 2035. Bonus demografi yang menjanjikan jika ide-ide kreatif brilian bermunculan disertai kapasitas fasilitas yang optimum dari pemerintah dan/atau swasta. Kedigdayaan Indonesia memasuki Revolusi Industri 4.0 juga bisa terus dikerek hingga merah putih bertengger di Puncak Kejayaan kelas dunia, mengingat di antara ribuan PKM yang menumpuk di situs simbelmawa.ristekdikti.go.id  sejak awal tahun ini, banyak yang mengangkat tema link and match dunia pendidikan tinggi dengan dunia industri (termasuk sekolah, rumah sakit) yang menggunakan informasi, teknologi, dan komunikasi sebagai penghantarnya.

Asumsi bahwa ide-ide PKM adalah kreatif, seyogyanya juga diiringi pendampingan yang kreatif pula. Tidak hanya pendampingan program secara nasional oleh pemerintah khususnya belmawa (penyelenggaraan sosialisasi, monev, evaluasi), tetapi di tingkat sel pendampingan oleh alumni PIMNAS kepada adik-adiknya, dosen kepada tim bimbingannya, unit-unit di kampus terhadap dosen (calon) pembimbing dan mahasiswanya, serta koordinasi harmonis bidang penalaran dengan bidang-bidang yang lain di kampus (misalnya dengan bidang tata usaha terkait persuratan untuk kelancaran penugasan dosen).

Terlepas dari permasalahan persyaratan administratif yang masih cukup banyak di evaluasi tahap I, kecermatan reviewer diandalkan untuk memilah ide-ide orisinal kreatif dari ide-ide usang dan apalagi “ide-ide plagiasi”. Kecermatan ini terimplementasikan betul di Evaluasi Tahap 2 dengan penekanan pada karakteristik skim masing-masing yang meskipun tentu berbeda antar 1 skim dengan skim lainnya, tetapi rohnya tetap satu: kreativitas.

Tulisan berikut membatasi eksplorasi kata-kata kunci PKM, meliputi:
1. Persyaratan administratif
2. Ide kreatif

Penulis tidak menyajikan data-data nasional, melainkan lebih mengangkat “pengalaman” individual, untuk perspektif terhadap “kondisi” PKM yang bisa jadi juga berbeda dengan belmawa atau reviewer lain.

Persyaratan Administratif: Kunci Pembuka
Tulisan ini tidak membicarakan kondisi dosen, tetapi khusus PKM bagi mahasiswa. Keduanya terhubung sebagai sistem yang bersinergis, tetapi limitasi tulisan ini hanya fokus pada implementasi di dunia mahasiswa.
Semua mahasiswa PKM setara. Secara terbuka penulis kurang setuju dengan asumsi itu dalam hal keteraksesan mereka terhadap informasi, peluang, dan perlakuan yang memang berbeda. Tidak hanya tentang Sumatera dan Papua, tetapi ini bisa terjadi dalam satu kampus antar Prodi. Prodi yang satu menonjol dan langganan banyak mengirim PKM, sementara Prodi yang lain nol (sekalipun PT berada di Jawa sebagai pusat negara).

Artinya, mahasiswa secara nasional memang berkesempatan dan berpeluang sama untuk menuai prestasi dalam PKM dan PIMNAS. Apalagi sistem daring yang dapat diakses secara mudah oleh mahasiswa yang diselenggarakan secara profesional dan kuat oleh tim IT belmawa. Meskipun demikian, persepsi dan motivasi tidak bisa dipastikan didapat secara sama oleh setiap PT, dan tentu juga oleh Prodi. Sosialisasi, koordinasi, dan penyamaan persepsi yang diselenggarakan Belmawa selama ini tentu sangat membantu mengurangi “jurang” ketidaksamaan itu. Tetapi karakter institusi mahasiswa juga mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam menulis karya ilmiah dan dengan demikian juga persepsi terhadap PKM. Implementasi pendampingan di tahap unit-unit kecil di mana mahasiswa berada, juga berpengaruh.

Alhasil, sampai tahun ini upaya sosialisasi, penyamaan persepsi, atau evaluasi oleh Belmawa dan tindak lanjutnya berupa kebijakan, pendampingan, dan evaluasi oleh PT masih terus relevan untuk digelar. Salah satu fenomana yangmelatarbelakangi kegayutan acara-acara semacam itu adalah masih cukup banyak ide-ide kreatif mahasiswa yang “gagal sebelum memasuki marwah PKM”, dikarenakan ketidakcermatannya mahasiswa terhadap persyaratan administratif.

Belmawa melalui panduan PKM selalu menonjolkan informasi tentang “kunci pembuka” berupa lolos persyaratan administratif itu. Bahkan sejak dua tahun kemarin sudah ada mekanisme penyeleksian PKM terkait persyaratan administratif oleh internal PT. Di level nasional, juga ada tahapan khusus seleksi syarat administratif ini sebelum diseleksi tahap berikutnya hingga PIMNAS. Tidak ada kesalahan administratif sama sekali ketika PKM sudah sampai dikompetisikan di PIMNAS.

Memang “menggemaskan” bagi penulis ketika reviewer harus menggugurkan PKM (yang bisa jadi idenya orisinil dan kreatif) karena permasalahan scan atau crop tanda tangan yang menyalahi ketentuan (yang boleh jadi bukan dimaksudkan mahasiswa untuk curang). Reviewer perlu memahami hal-hal administratif seperti itu sebagai satu rangkaian dengan maksud “kreativitas” dari PKM. Kreativitas ilmiah berarti termasuk dilihat dari eliminasi kesalahan administratif.

Tidak hanya masalah tanda tangan, persoalan seperti tidak sesuainya jadual dan jumlah dana yang diusulkan di lembar pengesahan dengan rincian jadual dan total dana yang tertera di justifikasi anggaran bisa menggugurkan PKM. Ini menunjukkan kekurangtelitian mahasiswa yang cukup fatal sehingga menghasilkan nilai yang minimum di Evaluasi tahap I. Tetapi tidak melulu mahasiswa, dosen pembimbing juga terkadang bisa menggugurkan PKM bimbingannya karena – yang paling menonjol – riwayat hidup dosen tertulis diperuntukkan dalam rangka hibah penelitian dosen atau untuk skim PKM yang berbeda. Dengan demikian, upaya ide-ide kreasi ilmiah gugur bukan hanya karena mahasiswa, tetapi juga karena dosen pembimbingnya.
Bagaimana dengan sistem? Di antara dua pilihan antara tidak perlunya Tim Belmawa membuatkan semacam “template” daring agar kesalahan-kesalahan baik dari mahasiswa maupun dosen pembimbingnya tersebut bisa dieliminasi, ataukah perlunya “template”, penulis lebih setuju jika Tim Belmawa membentuk tim khusus melibatkan reviewer untuk membuat “template” yang accessible dalam rangka meminimalisir kesalahan administratif bagi ide PKM yang sebenarnya kreatif, orisinil, dan berguna untuk masyarakat saat ini dan nanti. Bahkan secara “ekstrim”, penulis membayangkan sistem terintegrasi di mana mahasiswa (dan dosen pembimbing) hanya tinggal memasukkan semua bagian naskah PKM secara terpisah dan daring. Misalnya ada kolom untuk halaman judul, kolom metode penelitian atau pelaksanaan, kolom untuk daftar pustaka dan kolom untuk lampiran sesuai skim di Simbelmawa.

“Template” ini harapan penulis bukan dilihat sebagai memanjakan mahasiswa, tetapi sebaiknya lebih dilihat sebagai upaya menonjolkan huruf “K” dalam “PKM”, yakni kreativitas dan meminimalisir upaya “pembersihan” kesalahan administratif seperti upaya berupa monev internal khusus persyaratan administratif atau evaluasi tahap I.  Memang dibutuhkan Tim IT yang handal, database yang kuat dan besar, serta akses jaringan yang lebih leluasa. Reviewer dengan “template” ini bisa fokus ke tulisan dan ide mahasiswa.

Kreatif dan Payungnya

Beberapa kali penulis mengikuti PIMNAS (pertama kali tahun 2010), sebagai dosen pembimbing maupun sebagai Tim Penalaran di Unesa. Salah satu pemikiran yang selalu muncul setelah menyaksikan perhelatan PIMNAS dengan berbagai ide kreatif yang bagus, hebat, dan futuristik, adalah pemikiran tentang keberlanjutan ide-ide ini. Bukan berhenti di “rak-rak” perpustakaan adalah harapan utama penulis, tetapi ada upaya entah itu komersialisasi, implementasi kebijakan, apapun yang tentu harus dengan menggandeng pihak lain, pemerintah (pusat hingga daerah) maupun swasta (perusahaan hingga petani kecil) bahkan jika dipandang perlu dengan lintas negara. Artinya, setelah PIMNAS, eman-eman jika ide/kreasi mahasiswa berhenti upaya implementasinya.

Tim Belmawa sudah mengusahakan hal itu melalui panduan PKM(misalnya PKM-T wajib mahasiswa menggandeng UKM) maupun upaya lain seperti undangan PIMNAS untuk berbagai kalangan. Simbelmawa juga secara komprehensif sudah menuangkan karakter kreatif melalui item-item penilaian setiap skim PKM. Beberapa mahasiswa (atau tim mahasiswa) juga sudah menunjukkan keberhasilannya dalam menindaklanjuti ide-ide PKM mereka misalnya ada yang menjadi pengusaha real estate, dan juga men-sinetron-kan ide PKM mereka. Hal ini tentu menjadi catatan keunggulan proses dan hasil dari PKM.

Tetapi sebagian besar alumni PIMNAS (apalagi alumni PKM non-PIMNAS) belum bisa beranjak dari pandangan linear “PKM hingga PIMNAS”. Seandainya mereka bersemangat menindaklajuti PKM mereka, kerap kali berhadapan dengan kebuntuan terkait peluang maupun faktor pendukung. Perjuangan mengawal ide bagi mereka ini berhenti di PIMNAS.

Gagasan penulis – jika belum ada/dibentuk - adalah adanya upaya komunikasi yang kontributif terhadap para alumni PIMNAS. Belmawa tentu membuka peran serta juga instansi lain, di pemerintahan maupun swasta yang memungkinkan tidak hanya mengalkulasi, mengklasifikasi, atau mendokumentasikan ide-ide PKM ini, tetapi juga membangun peluang konstruksif di masa-masa setelah PIMNAS, jangka pendek maupun jangka panjang.

Ide “tol bawah laut” misalnya, tergolong ide yang implementasinya jangka panjang. Ide “usaha tas dari jeans bekas” tergolong ide yang implementasinya jangka pendek. Alumni PIMNAS bisa terlibat secara pasif dan aktif di komunitas (online adalah pilihan terkini) di mana alumni PIMNAS bisa mendapatkan informasi, atau memberi informasi, menjalin jejaring, dan membangun kemungkinan implementasi yang jelas dan positif. Pelibatan tim belmawa bisa dibayangkan di komunitas itu sebagai “perantara” ide dari dan ke mahasiswa dengan pelibatan pihak-pihak lain.

Menjadi kreatif tidak berarti harus menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Ada jejaring epistemologis antar gagasan yang memungkinkan munculnya Horizon baru. Apabila horizon-horizon ini saling bersimbiosis secara mutualis, bukan omong kosong jika negara ini memiliki sumber daya manusia yang unggul dibandingkan negara lain khususnya dalam hal pengelolaan potensi menuju aktualisasi yang mendunia. Perlu upaya komunikasi konstruktif dan kontributif yang lebih bergema untuk para pejuang kreatif ini.

Quo Vadis PKM?
PKM adalah mercusuar bergengsi penulisan karya mahasiswa di tingkat nasional. Penyamaan persepsi dan kegiatan semacamnya perlu terus dilakukan untuk pertumbuhan dan pemerataan kemampuan menulis para mahasiswa menuju level tulisan ilmiah yang diakui dunia. PKM sekaligus telah menjadi kreator ide pemilihan tulisan mahasiswa yang kompetitif-prestatif.

Di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sudah tahun keempat ini untuk penyelenggaraan Kompetisi Ilmiah Mahasiswa Nasional (KIMNAS) di Fakultas Ekonomi. Penulis dua kali diundang menjadi juri, sehingga menyaksikan betapa ide-ide kreatif tingkat nasional sudah bisa dirasakan “aura”nya sejak mulai penilaian desk evaluation. Sewaktu 6 tahun penulis menjadi pembina Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa, berbagai kegiatan penulisan ilmiah mahasiswa (dan siswa SMU) dikompetisikan. Selain itu, olahraga juga turut dibidik masyarakat akademik (khususnya yang memiliki lembaga pendidikan di bidang olahraga – seperti FIO tempat penulis bekerja). Lomba penulisan ilmiah mahasiswa untuk tema keolahragaan beberapa kali digelar lintas institusi, baik oleh Fakultas lintas universitas maupun oleh lmbaga asosiatif seperti Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI). Belum lagi tema koperasi, perdagangan, dan lain-lain. Semua kegiatan kompetisi penulisan ilmiah mahasiswa tersebut berada “di bawah bayang-bayang” PKM.

Semua mahasiswa punya peluang yang sama untuk berprestasi di PKM. Saat ini, PKM masih sangat relevan dengan kegiatan mahasiswa dengan titik tekan pada proses penalaran ilmiah yang unggul. Berbagai kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas PKM di instansi perguruan tinggi memang masih diperlukan, misalnya workshop, pelatihan, atau sosialisasi.

PKM akan terus diperlukan adanya untuk menghadapi masa depan.




[1] Dr. Made Pramono adalah dosen pada Fakultas Ilmu Olahraga Unesa, reviewer nasional PKM 2018 dan 2019

Baca Selengkapnya →Refleksi Review PKM 2019

Rabu, 13 September 2017

Informasi Pelatihan PKM 5 Bidang Mahasiswa Bidik Misi Gelombang II 15-17 September 2017

Pelatihan PKM 5 Bidang mahasiswa Bidik Misi angkatan 2015 Gelombang 2 dilaksanakan pada tanggal 15-17 September 2017 di STTAL Bumimoro. Berikut informasi seputar pelatihan
1. Daftar Anggota Gel 2 15-17 September 2017 Klik disini
(Anggota ditentukan Bid. Kemahasiswaan)
2. Pendaftaran Ketua dan Anggota Tim, Judul dan Skim PKM Klik disini
(Ketua, judul dan SKIM PKM berdasarkan kesepakatan Tim yang telah ditetapkan sebelumnya)
3. Pendaftaran Ketua Kelas Klik disini
4. Materi Pelatihan Klik disini
5. Judul PKM 5 Bidang didanai 2017 Klik disini
6. Judul Lolos PIMNAS 2017 Klik disini
7. Juara PIMNAS 2017 Klik disini
8. Pedoman PKM Tahun 2016 Klik disini
9. Pedoman Usulan PKM melalui SIMBELMAWA Klik disini
10. Informasi Unggah PKM 5 Bidang tahun 2017 Klik disini
11. Contoh Proposal didanai Klik disini
Baca Selengkapnya →Informasi Pelatihan PKM 5 Bidang Mahasiswa Bidik Misi Gelombang II 15-17 September 2017

Informasi Pelatihan PKM Bidik Misi Gelombang 1


Baca Selengkapnya →Informasi Pelatihan PKM Bidik Misi Gelombang 1

Bulan November 2017 Bulan Unggah PKM

http://belmawa.ristekdikti.go.id

Belmawa ristekdikti sedang melakukan revisi Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2017 yang direncanakan akan dipublikasikan pada tanggal 25 September 2017. Layanan pengunggahan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2017 akan dibuka mulai tanggal 01 s.d 30 November 2017.
Baca Selengkapnya →Bulan November 2017 Bulan Unggah PKM

JAWARA PIMNAS 30 2017

Tahun ini, gelar Juara Umum PIMNAS berhasil diraih oleh Universitas Brawijaya, dengan menyabet penghargaan piala bergilir Adhikarta Kertawidya. Pencapaian Universitas Brawijaya tersebut mengalahkan Universitas Gajah Mada yang sebelumnya lima kali meraih gelar juara umum.
Dari 89 perguruan tinggi yang terdaftar sebagai peserta, berikut adalah Juara 12 Besar Peringkat PIMNAS Ke-30 Tahun 2017.
  1. Universitas Brawijaya
  2. Universitas Gadjah Mada
  3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  4. Universitas Airlanga
  5. Institut Pertanian Bogor
  6. Universitas Diponegoro
  7. Universitas Negeri Semarang
  8. Institut Teknologi Bandung
  9. Universitas Negeri Surabaya
  10. Universitas Negeri Yogyakarta
  11. Universitas Jenderal Soedirman
  12. Universitas Negeri Malang
Menutup kegiatan tahunan tersebut, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin berharap bahwa PIMNAS dapat menjadi motivasi mahasiswa Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi, dan nantinya dapat mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia.
“PIMNAS ini merupakan wadah untuk membentuk karakter mahasiswa sebagai insan terdidik. Bendera kampusnya memang berbeda-beda, namun Anda semua adalah generasi yang nantinya akan memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa,” ujar Didin.
Didin juga menekankan bahwa dalam ajang tersebut, tidak ada yang kalah, karena semuanya adalah juara. “Juara untuk Indonesia yang lebih baik,” tegas Didin.

Pemenang Lomba Presentasi dan Poster Karya Ilmiah
Pada malam penutupan tersebut, diumumkan pula para pemenang lomba pada kategori presentasi dan poster, yang terbagi ke dalam 7 bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yaitu PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Penelitian bidang sosial humaniora (PKM-PSH), PKM Penelitian bidang eksakta (PKM-PE), PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Kewirausahaan (PKM-K), dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). Masing-masing kategori, baik presentasi maupun poster, terbagi ke dalam 21 kelas penilaian pemenang. Lebih rincinya adalah sebagai berikut.

Kategori Presentasi Karya Ilmiah
Juara Presentasi PKM-T

Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Negeri Surabaya
Perunggu : Institut Pertanian Bogor

Juara Presentasi PKM-PSH1

Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perunggu : Universitas Negeri Yogyakarta

Juara Presentasi PKM-PSH2


Emas : Universitas Negeri Yogyakarta
Perak : Universitas Diponegoro
Perunggu : Universitas Jenderal Soedirman
Juara Presentasi PKM-PE1
Emas : Universitas Negeri Surabaya
Perak : Institut Pertanian Bogor
Perunggu : Universitas Diponegoro

Juara Presentasi PKM-PE2

Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Presentasi PKM-PE3

Emas : Institut Pertanian Bogor
Perak : Universitas Airlangga
Perunggu : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Juara Presentasi PKM-PE4

Emas : Universitas Airlangga
Perak : Univeristas Negeri Semarang
Perunggu : Universitas Gadjah Mada
Juara Presentasi PKM-PE5
Emas : Universitas Diponegoro
Perak : Universitas Airlangga
Perunggu : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Juara Presentasi PKM-PE6
Emas : Universitas Jenderal Soedirman
Perak : Universitas Syiah Kuala
Perunggu : Universitas Riau

Juara Presentasi PKM-M1


Emas : Universitas Negeri Semarang
Perak : Institut Teknologi Bandung
Perunggu : Institut Pertanian Bogor
Juara Presentasi PKM-M2
Emas : Institut Teknologi Bandung
Perak : Universitas Hasanuddin
Perunggu : Universitas Lampung
Juara Presentasi PKM-M3

Emas : Universitas Airlangga
Perak : Universitas Diponegoro
Perunggu : Universitas Gadjah Mada
Juara Presentasi PKM-KC1

Emas : Universtas Brawijaya
Perak : Universitas Sumatera Utara
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Presentasi PKM-KC2
Emas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perak : Institut Pertanian Bogor
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Presentasi PKM-KC3
Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Brawijaya
Perunggu : Institut Teknologi Bandung
Juara Presentasi PKM-KC4

Emas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perak : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perunggu : Universitas Islam Indonesia
Juara Presentasi PKM-KC5

Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Institut Pertanian Bogor
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Presentasi PKM- K1
Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : STIE Malangkucecwara
Perunggu : Universitas Bengkulu
Juara Presentasi PKM-K2
Emas : Universitas Negeri Malang
Perak : Institut Pertanian Bogor
Perunggu : Universitas Padjajaran
Juara Presentasi PKM-K3
Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Juara Presentasi PKM-GT
Emas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perak : Universitas Airlangga
Perunggu : Universitas Negeri Semarang
Kategori Poster
Juara Poster PKM-T
Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Andalas
Perunggu : Institut Teknologi Bandung
Juara Poster PKM-PSH1 

Emas : Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Negeri Semarang
Juara Poster PKM-PSH2
Emas : Universitas Hasanuddin
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Poster PKM-PE1
Emas : Universitas Diponegoro
Perak : Universitas Negeri Surabaya
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Poster PKM-PE2
Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perunggu : Universitas Gadjah Mada
Juara Poster PKM-PE3

Emas : Universitas Negeri Semarang
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Muslim Indonesia
Juara Poster PKM-PE4
Emas : Universitas Negeri Semarang
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Airlangga
Juara Poster PKM-PE5

Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Univesitas Diponegoro
Perunggu : Universitas Riau
Juara Poster PKM-PE6
Emas : Universitas Diponegoro
Perak : Universitas Gadjah Mada
Perunggu : Universitas Andalas
Juara Poster PKM-M1
Emas : Universitas Sanata Dharma
Perak : Universitas Pendidikan Ganesha
Perunggu : Universitas Jenderal Soedirman
Juara Poster PKM-M2

Emas : Institut Pertanian Bogor
Perak : Institut Pertanian Bogor
Perunggu : Universitas Gadjah Mada
Juara Poster PKM-M3

Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Universitas Diponegoro
Perunggu : Universitas PGRI Madiun
Juara Poster PKM-KC1

Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Brawijaya
Perunggu : Institut Pertanian Bogor
Juara Poster PKM-KC2

Emas : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Negeri Malang
Perunggu : Universitas Sebelas Maret
Juara Poster PKM-KC3

Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Institut Pertanian Bogor
Perunggu : Universitas Brawijaya
Juara Poster PKM-KC4
Emas : Universitas Islam Indonesia
Perak : Institut Teknologi Bandung
Perunggu : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Juara Poster PKM-KC5
Emas : Institut Pertanian Bogor
Perak : Universitas Brawijaya
Perunggu : Universitas Gadjah Mada
Juara Poster PKM-K1
Emas : Politeknik Negeri Semarang
Perak : STIE Malangkucecwara
Perunggu : Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Juara Poster PKM-K2

Emas : Univeristas Negeri Yogyakarta
Perak : Universitas Negeri Malang
Perunggu : Universitas Gadjah Mada
Juara Poster PKM-K3

Emas : Universitas Gadjah Mada
Perak : Universitas Brawijaya
Perak : Universitas Gadjah Mada
Juara Poster PKM-GT

Emas : Institut Pertanian Bogor
Perak : Universitas Airlangga
Perunggu : Universitas Gadjah Mada

Selamat untuk para pemenang!

sumber:  http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/08/27/juara-pimnas-ke-30-tahun-2017-sudah-diumumkan/
Baca Selengkapnya →JAWARA PIMNAS 30 2017

Kamis, 07 April 2016

PKM Karya Tulis (GT dan AI) 2016

Klik di sini untuk mengunduh panduannya.


Baca Selengkapnya →PKM Karya Tulis (GT dan AI) 2016

Kamis, 03 Desember 2015

Pengumuman resmi hasil evaluasi insentif PKM KT



Selamat kepada semua tim peraih insentif PKM KT 2015
 
Silakan klik pada file-file berikut untuk mengunduhnya:

Jumlah terkumpul total PKM AI nasional: 3554 judul
PKM AI lolos berhak Intensif Rp. 3.000.000,- : 209 judul
TIM PKM-AI UNESA BERHAK ATAS INSENTIF Rp. 3.000.000,- : 3 Judul

 



Jumlah terkumpul total PKM GT nasional: 13183 judul
PKM GT Lolos berhak Intensif Rp. 3.000.000,- : 791 judul
TIM PKM-GT UNESA BERHAK ATAS INSENTIF Rp. 3.000.000,- : 12 Judul

 

Baca Selengkapnya →Pengumuman resmi hasil evaluasi insentif PKM KT